Jadwal

Etalase Pemikiran Perempuan

23-25 Juli 2021

 

Panggung:
Perempuan Menggugat Kamus

 

Mengapa kita membutuhkan perspektif feminis dalam penyusunan kamus? Bagaimana bahasa menjadi alat untuk mengontrol perempuan? Bagaimana peran seni dalam membongkar bias ideologis penggunaan bahasa?

Panel ini berangkat dari refleksi proyek Ika Vantiani untuk membahas sejarah makna kata ‘perempuan’ dan pengalaman penggunaannya dari perspektif pekerja seni dan penulis perempuan.

Jumat, 23 Juli 2021 pk. 17.00-18.00 WIB via Zoom dan YouTube

Ika Vantiani
Dwi Ratih Ramadhany

Pemandu: Cecil Mariani

 

Riwayatmu, Puan

 

Riwayatmu, Puan adalah forum untuk merayakan pencapaian, berbagi pemikiran dan bersama menolak penyingkiran perempuan dari pencatatan sejarah. Jejak kerja dan karya para perempuan seringkali terhapus dari sejarah atau terpiuh oleh perspektif patriarkis. Acara ini adalah upaya untuk merawat jejak dan warisan pengetahuan yang ditinggalkan para perempuan di bidang seni budaya.

Jumat, 23 Juli 2021 pk. 19.00-20.15 WIB via Zoom dan YouTube

Intan Paramaditha meriwayatkan Toeti Heraty
Keni Soeriaatmadja
meriwayatkan Bulantrisna Djelantik
Marusya Nainggolan
meriwayatkan Trisutji Kamal
Dewi Noviami
meriwayatkan Margesti

Pemandu: Lisabona Rahman

 

Pengantar Tidur

 

Mari dengarkan pembacaan karya puan dari berbagai latar dan pengalaman. Dikemas untuk menemani hadirin sebelum waktu tidur, forum ini mempromosikan karya-karya fiksi terkini penulis perempuan sebagai upaya meretas sastra, menolak penyingkiran maupun pengabaian karena posisi geografis, usia, maupun seksualitas. 


Jumat, 23 Juli 2021 pk. 21.00-22.00 WIB via Zoom dan YouTube

Margareth Ratih Fernandez
Elsa Malinda

Pemandu: Naomi Srikandi

Bongkar Kata

 

Forum ini menyajikan ringkasan pemikiran dari perspektif feminis lewat diskusi publik berbasis kata/istilah populer. Membongkar istilah atau kata yang kerap didengar di publik akan membantu kita bersama-sama melihat, menyikapi, dan melampaui situasi-situasi masyarakat kontemporer dengan cara yang kritis.

Dalam edisi Bongkar Kata tahun ini, kita akan menyimak rangkaian ceramah pendek pemikiran feminis seputar kata ‘putih, ‘kolonialisme,’ ‘transpuan,’ dan ‘perkawinan.’

Sabtu, 24 Juli 2021 pk. 13.00-15.00 WIB via Zoom dan YouTube

L. Ayu Saraswati
Els T.R. Katmo
Tamarra
Kalis Mardiasih

Pemandu: Cecil Mariani


Panggung:

Melampaui Sekat, Mewariskan Keberanian: Solidaritas dan Pemikiran Perempuan di Masa Lalu

 

Pencatatan sejarah mengenai keterlibatan perempuan di luar ranah domestik masih sangat terbatas. Selain itu, penulisan sejarah resmi Indonesia yang berorientasi pada penyebaran gagasan nasionalisme telah menyingkirkan kehadiran ragam kelompok, dinamika politik, serta praktik solidaritas dan pemikiran yang dianggap berjalan di luar haluan utama. Dalam panel ini, kita akan mendengar serangkaian kisah perempuan yang mendedikasikan hidup mereka untuk memperjuangkan akses terhadap pendidikan, kemerdekaan, dan kesetaraan, melintas batas-batas negara, haluan politik, dan tafsir agama yang seksis. 

Sabtu, 24 Juli 2021 pk. 16.00-17.20 WIB via Zoom dan YouTube

Tika Ramadhini
Ita Fatia Nadia
Widya Fitria Ningsih

Pemandu: Eunike Gloria Setiadarma

 

Panggung:

Kamera Puan Peduli, Membuat Film untuk Merawat dan Mengasihi

 

Temu wicara ini membahas metode kerja pembuat film serta pengalaman mereka dalam mewujudkan karya untuk menunjukkan kepedulian, merawat dan mengasihi. Metode mereka bertolak belakang dengan praktik pembuatan film dokumenter yang bertujuan mengungkap skandal atau menunjukkan kehancuran dan ketidakberdayaan. Melalui pembuatan film, mereka menunjukkan kekuatan subjeknya serta memberikan sokongan, bahkan melampaui masa kerja satu proyek film.


Sabtu, 24 Juli 2021 pk. 19.00-20.00 WIB via Zoom dan YouTube

Fanny Chotimah
Anggun Pradesha
DS Nugraheni

Pemandu: Umi Lestari

Silakan registrasi di sini untuk mendapatkan voucher gratis menonton film You and I karya Fanny Chotimah.

Rantau:

Settler Colonialism and Transnational Solidarity

 

Settler colonialism is inseparable from imperial projects in global politics, in which the accumulation and circulation of capital are built upon expropriation and disenfranchisement. In this panel, we will look at specific histories and experiences of settler colonialism in places such as Papua, Australia, and Palestine. It also explores links that have been forged and possible new routes for transnational solidarity in the struggle against colonialism.

Kolonialisme pendatang (“settler colonialism”) tak dapat dilepaskan dari proyek-proyek imperialisme politik global. Di dalamnya, akumulasi dan peredaran kapital bertumpu pada perampasan dan pemiskinan. Dalam panel ini, kita akan mendiskusikan sejarah dan bentuk pengalaman kolonialisme pendatang di tempat-tempat seperti Papua, Australia, dan Palestina. Kita juga akan menelusuri hubungan-hubungan yang telah terbangun dan rute baru solidaritas transnasional dalam perjuangan melawan kolonialisme.

Minggu, 25 Juli 2021 pk. 14.00-15.20 via Zoom dan YouTube

Amira Silmi
Rode Wanimbo
Sara Saleh

Moderator: Intan Paramaditha

This panel is in English with Indonesian translation.

Penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia hanya tersedia lewat webinar Zoom (tidak tersedia di livestream Youtube).


 

Panggung:

Manifesto Mama

Kekerasan Seksual dan Komunitas Adat

 

Forum ini akan menampilkan manifesto dan dialog antara dua perempuan Sumba terkait isu kekerasan seksual.

Minggu, 25 Juli 2021 pk. 16.30-17.30 WIB via Zoom dan YouTube

Martha Hebi
Salomi Rambu Iru

 

Konser Ceramah: Lantunan Tiga Puan

 

Konser ceramah pada tahun ini akan menghadirkan tiga puan dari berbagai latar belakang budaya musikal berbeda. Ketiga puan memanfaatkan “kekuatan musik” melalui karya, kerja musikal mereka yang diekspresikan baik secara personal, sebagai bagian dari kegiatan sosial dalam masyarakat, lingkungan hidup, dan aktivitas pengembangan pendidikan dasar pada anak-anak. Mereka bertiga akan saling merespon dan berdialog melalui ekspresi musikal masing-masing.

Minggu, 25 Juli 2021 pk. 19.30-21.00 WIB via Zoom dan YouTube

Yuliana Dafrosa Kaimu
Gabriela Fernandez
Rani Jambak

Pemandu: Septina Rosalina Layan